Oleh Aminhad
25 Ogos 2023, 15:58

Untuk mendapatkan maklumat terkini, ikuti kami melalui Telegram

Langgan Sekarang

i

Dahulu kau bak padi setangkai
yang baru berisi dan belajar merunduk
yang sabar itu penanamnya
hanyut dibawa keras arus
air kepungan ban sawah
yang pecah
lalu susut dan airnya keringlah
disedut bena perang
oleh sekian angkatan perang.

ii

Manik-manik kaca yang pecah
berderai dari kalungan pak tani
tangan cekatanmu pun menyambut ramah
maka kepedihan sungguh benar kau terasa tikamannya
menyeluruhi saraf deria.

iii

Kepada pesawah dan pekebun, tanyalah
siapa yang turut merasa
pedih yang mengelar sukma kecewa itu
dan lapar yang meronta-ronta
kalau bukan engkaulah orangnya, pemimpinku
yang prihatin bersungguh membantu.

iv

Seorang petani dan seorang peguam bela,
hanya engkaulah
yang tekun memugar tanah
membajak dan menyemai benih gemulah
berani dan berjuang dengan gagah –
usah cemas dan kalah
sebelum menjerkah gergasi masalah.

v

Ayuhai pemimpinku, teruskan bajakanmu
di bendang warisan kita itu
dan terus ganding tangan mereka
maka bersama-sama membanting padi masak
di malam saat rembulan benderang
dengan sergap dan senyum senang.

vi

Jadilah seperti padi yang setangkai itu, pemimpinku
terus berisi dan tunduk
semakin kau berisi
pasti menyantuni yang tua
dan terus mengakrabi yang muda.

BM, Sg. Nibong–Parit 7, Ban 2 Sekinchan,
2022

Kredit Foto: Sergio Camalich/Unsplash

Artikel ini ialah © Hakcipta Terpelihara JendelaDBP. Sebarang salinan tanpa kebenaran akan dikenakan tindakan undang-undang.
Buletin JendelaDBP
Inginkan berita dan artikel utama setiap hari terus ke e-mel anda?

Kongsi

Yang Berkaitan

Coretan Puisi

Mata dan Mati

5 April 2024, 09:11
Coretan Puisi

Pintu

5 April 2024, 08:39
Coretan Puisi

Hujan

25 Mac 2024, 14:32
error: Artikel ini ialah Hakcipta Terpelihara JendelaDBP.